Mari Kita Lihat Bangkai Utuh Titanic Menggunakan Teknologi Modern

Pemindaian 3D dengan ukuran penuh pertama yang dilakukan pada bangkai kapal Titanic yang diterbitkan pada Rabu (17/05/2023) dapat mengungkapkan lebih banyak detail tentang perjalnan naas dari kapal laut yang melintasi Atlantik lebih dari seabad lalu tersebut.

Gambar dengan resolusi tinggi, diterbitkan oleh British Broadcasting Corporation (BBC), di mana mereka merekonstruksi bangkai kapal yang berada pada kedalaman hampir 4.000 m dengan sangat detail. Bahkan detail ini sampai menggunakan pemetaan laut dalam.

Kapal penumpang mewah tersebut tenggelam setelah menabrak gunung es di dalam pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, ke New York pada April 1912. Kejadian itu menewaskan lebih dari 1500 orang.

Titanic pun sudah kerap kali dilakukan eksplorasi secara ekstensif sejak pertama ditemukan di tahun 1985, sekitar 650 km lepas pantai Kanada. Tetapi kamera tidak pernah dapat menangkap gambaran kapal secara keseluruhan.

Rekonstruksi pun dilakukan di tahun 2022 oleh perusahaan pemetaan laut dalam Magellan dan Atlantic Productions, di mana mereka membuat proyek dokumenter mengenai hal tersebut.

Kapal selam yang dikendalikan dari jarak jauh ini merupakan kapal spesialis yang menghabiskan lebih dari 200 jam untuk mengamati bangkai kapal yang ada di dasar Atlantik. Ini mengambil lebih dari 700.000 gambar dalam memuat pemindaian.

Gerhard Seiffert dari Magellan yang memimpin perencanaan ekspedisi, menyebutkan pada BBC bahwa mereka tidak diizinkan untuk menyentuh apapun agar bangkai kapal tidak rusak.

“Tantangan lainnya adalah Anda harus memetakan setiap sentimeter persegi, bahkan bagian yang tidak menarik, seperti bidang puing-puing Anda harus memetakan lumpur, tetapi Anda membutuhkan ini untuk mengisi di antara semua objek menarik ini,” kata Seiffert.

Gambar-gambar yang ada pun menunjukkan bangkai kapal, baik buritan dan haluannya yang tergeletak terpisah dikelilingi oleh puing-puing yang seolah-olah diangkat dari air. Bahkan gambar ini mengungkapkan detail terkecil, seperti nomor seri yang ada pada salah satu baling-baling.

Pemindaian baru ini dapat menjelaskan lebih banyak mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada liner, dengan sejarawan dan ilmuan yang berpacu dengan watu ketika kapal hancur.

“Sekarang kita akhirnya bisa melihat Titanic tanpa interpretasi manusia, yang diperoleh langsung dari bukti dan data,” kata Mr Parks Stephenson, yang telah mempelajari Titanic selama bertahun-tahun.

Mr Stephenson mengatakan “masih banyak yang harus dipelajari” dari bangkai kapal, yang “pada dasarnya adalah saksi mata terakhir yang selamat dari bencana”.

“Dan dia punya cerita untuk diceritakan,” tambahnya.