April 2, 2025

electron-lang : Sharp Electronics Indonesia Hentikan Produksi TV Analog

Produsen Elektronik Asal Jepang yang telah Memiliki Pabrik di Indonesia

Kisah Gus Dur Bongkar Samaran Wali yang Bersembunyi, Dibongkar KH Said Aqil Siradj

KH Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur dikenal sebagai politikus yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia. Gus Dur terkenal sebagai pemimpin negara yang menjunjung tinggi skor toleransi umat beragama, pun mendapat julukan Bapak Pluralisme Indonesia.

Kecuali mantan presiden, sebetulnya Gus Dur yaitu seorang ulama yang punya latar belakang pendidikan pesantren. Pendidikan agamanya telah ditempa sejak kecil oleh sang kakek, KH Hasyim Asy’ari yang yaitu pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari.

Setelah lulus dari sekolah dasar (SD), Gus Dur melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) di Gowongan sambil mondok di Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Tamat dari SMEP, ulama NU ini melanjutkan ke Pondok Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah selama dua tahun. Kemudian belajar di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang.

Pada umur 22 tahun, Gus Dur menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Lalu dia dikirim belajar ke Al-Azhar University, Kairo, Mesir, Fakultas Syari\\\’ah (Kulliyah al-Syari\\\’ah) dari tahun 1964 hingga 1966, lalu ke Universitas Baghdad, Irak, Fakultas Tata Jurusan Sastra Arab pada 1966 hingga 1970.

Dalam kariernya, Gus Dur pernah berprofesi sebagai jurnalis untuk Tempo dan Alat serta akademisi sebagai Dekan Fakultas Praktik dan Kepercayaan Islam Universitas Hasyim Asy’ari.

Pada 1984, Gus Dur berkecimpung di NU hingga menjabat Ketua Biasa Tanfidziyah selama tiga periode hingga tahun 2000. Dikala Gus Dur menjadi pemimpin NU, ada satu kisah menarik yang dibagikan oleh KH Said Aqil Siradj, yaitu dikala dia membongkar samaran wali yang sedang sembunyi. Simak kisah selengkapnya.

Mencari Wali untuk Dimintai Doa

Mustasyar (Penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2026 KH Said Aqil Siradj mengevaluasi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yaitu seorang ulama yang mempunyai banyak kelebihan.

Salah satu kelebihan Gus Dur yang diungkap Kiai Said yaitu sanggup membuka tabir wali yang sedang sembunyi. Kejadian searchhomesingatlinburg.com ini disaksikan Kiai Said dikala melaksanakan ibadah umrah bersama Gus Dur.

Suatu hari di Madinah, tepatnya selepas shalat Isya, Kiai Said bersama Gus Dur jalan-jalan mencari wali. Sekiranya bertemu dengan seorang wali maka akan meminta didoakan agar diberi keselamatan dunia dan akhirat.

Pertama, Kiai Said mengamati wali yang jenggotnya panjang, pakai gamis, memakai udeng besar, kitabnya setumpuk, dan muridnya banyak. Kiai Said segera menunjuk wali hal yang demikian yang sedang dicari.

“Mboten, mboten, bukan,” kata Gus Dur, disampaikan Kiai Said seperti dikutip dalam tayangan YouTube PP Dzikrul Ghofilin Al-Hasyimiyyah, Jumat (4/10/2024).

Pencarian terus berlanjut. Beberapa kali memperlihatkan seseorang yang tampak seperti wali namun menurut Gus Dur bukan.

Wali yang Bersembunyi Merasa Berdosa

Kemudian rombongan Gus Dur mengamati ada orang Mesir yang sedang sendirian, sorbannya tidak demikian itu besar. Gus Dur meminta Kiai Said berdialog terhadap orang hal yang demikian.

“Assalamualaikum. Ini ketua jam\\\’iyah Islam di Indonesia paling besar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Namanya Abdurrahman Wahid ingin meminta doa,” ucap Kiai Said.

“Doa apa?” tanya orang hal yang demikian.

“Ya meminta selamat dunia akhirat,” jawab Gus Dur.

Alhasil orang hal yang demikian ingin mendoakan rombongan Gus Dur. Lima menit bersela, doa pun selesai dipanjatkan.

“Setelah itu dia lari. Beliau ini pergi. Sajadahnya diseret pun. Sambil ngomong gini pake bahasa Arab, ‘Ya Rabb, dosaku apa kok hingga kamu membuka rahasia terhadap orang ini nih’,” ungkap Kiai Said.

“Jadi, wali ini sedang sembunyi ketahuan Gus Dur. Orang lain gak akan tau dia wali, Gus Dur tahu. Sampai dia merasa punya dosa apa sehingga lagi sembunyi, nyamar (walhasil) ketahuan,” tambah cerita Kiai Said.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.